Kampung Dolanan Sidowayah ~ Berpartisipasi dalam kepedulian tumbuh kembang anak



Era Globalisasi saat ini membawa dampak seluruh aspek, baik itu dari segi Pendidikan, Ekonomi, Sosial, IPTEK, bahkan moral anak remaja pun mengalami perubahan. Hal yang sangat mengguncangkan bagi seluruh Negara adala masalah perekonomian. Tetapi di Indonesia tidak hanya itu, krisis moral anak remaja pun sangat memprihatinkan. Moral atau perilaku anak remaja di Indonesia mengalami perubahan karena adanya pengaruh dari negara luar yang dibawa ke Indonesia. Itu semua langsung diterima begitu saja tanpa memikirkan atau memilah perilaku yang seharusnya di ambil oleh anak remaja di Indonesia.

Dahulu, moral anak Indonesia bisa diacungkan jempol. Anak remaja pada masa dahulu lebih mengedepankan moral dan sikapnya dibandingkan dengan ego (nafsu), sehingga muncul dalam pola tindaknya kesopanan dalam bergaul, menghormati orang yang lebih tua, memiliki tutur kata yang lembut dan lain sebagainnya. Tetapi sebaliknya, remaja pada masa sekarang lebih mengedepankan egonya dari pada nilai moral dan sikap, sehingga yang muncul adalah sikap mau menang sendiri, tidak mau disalahkan meskipun dalam keadaan yang bersalah dan tidak mau menghormati orang lain.
Perlu adanya kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari orang tua, keluarga, lingkungan masyarakat, serta lingkungan sekolah untuk bisa memfasilitasi anak dalam bergaul, dan berinteraksi dengan teman bermain mereka. Anak-anak maupun remaja dibiasakan bergaul dan bermain sesuai dengan usia mereka.  Kembalikan hak anak kepada situasi yang sesuai dengan kondisi psikis anak. Misalnya, anak yang belum mempunyai kesiapan mental walau secara daya pikir anak usia 3 tahun pun bisa untuk diajari membaca dengan penuh semangat, yaitu jika memang seharusnya membaca itu diajarkan di kelas 1 SD.


Dalam hal parenting, ajari anak dengan konsekuensi, bukan dengan hukuman atau marah-marah. Misal, aturannya mandi dahulu baru menonton televisi. Konsekuensi yang ada adalah jika tidak mandi, tidak akan mendapatkan menonton televisi. Orangtua pun semestinya mengetahui tahap tumbuhkembang anak. Jangan pernah menutup telinga terhadap hal-hal yang sifatnya baik dan sesuai dengan kebutuhan anak.  


Selain itu, pengenalan budaya sejak dini sangat penting karena sangat mendukung pengembangan motorik, seperti tarian daerah. Selain itu, seni drama juga dapat merangsang kemampuan berkomunikasi atau bermain peran. Anak terbiasa dilatih mengasah kemampuan individu, termasuk berkomunikasi dengan lingkungan. Seni pahat dan seni batik pun dapat melatih ketelitian dan konsentrasi. 

--------------

Sebuah masa yang tidak bisa dibeli dan tak tergantikan. ~Kampung Dolanan Sidowayah, Klaten

Posting Komentar

0 Komentar