Pernahkah Sobat mendengar mainan kitiran, manukan, othok-othok?? Permainan gobag sodor, engrang, dan boy-boyan? Mainan dan permainan tersebut saat ini menjadi barang yang langka dan asing bagi anak-anak kita. Mainan modern seperti playstation, game online, dan game2 di gadget, sedikit demi sedikit melumpuhkan mainan tradisional warisan nenek moyang kita yang sarat akan nilai kebudayaan.
Saat ini mainan tradisional pelan tapi pasti semakin tergusur mainan modern. Padahal mainan tradisional mempunyai nilai-nilai warisan dari nenek moyang bangsa Indonesia. Mainan tradisional dan mainan modern akan membentuk sikap anak yang sangat berbeda. Mainan modern banyak yang mengajarkan individualistis hingga perilaku kekerasan. Sedangkan mainan tradisional akan membentuk anak yang kreatif, berjiwa sosial tinggi, dan menghargai lingkungan.
Keresahan akan masalah yang menimpa mainan tradisional mendorong pemuda, warga, serta perangkat desa di salah satu desa di Klaten untuk menggerakan gebrakan dalam dunia wisata. “Kampung Dolanan”, begitu nama yang mereka angkat menjadi merek agar bisa menyebar luas sebagai wisata yang patut dikunjungi.
Kampung dolanan yang berlokasi di Dusun Baderan, Desa Sidowayah, Polanharjo ini, rencana akan diresmikan setelah Idul Fitri. Insyallah akan dibangun juga outbound track sebagai wahana untuk pembelajaran alam.
Pra Lounching Kampung Dolanan
Wisata Kampung Dolanan di Desa Sidowayah ini akan memberikan sajian nuansa tradisional. tujuan utama didirikannya untuk melestarikan kebudayaan di Indonesia, agar tidak punah. Saat ini masih dalam proses pembangunan, untuk itu melalui media ini kami meminta doa dan restunya untuk kelancaran pembangunan Kampung Dolanan di Desa Sidowayah, Klaten. Semoga rencana baik ini mendapat keridhoan dan keberkahan dari Allah SWT. Amiin..
Refresh and Success with Training77
0 Komentar